Showing posts with label Dunia Bisnis. Show all posts
Showing posts with label Dunia Bisnis. Show all posts

Mau Uang Jajan Tambahan? Inilah Bisnis Usaha Yang Bisa Diterapkan Di Waktu Sekolah

Bisnis Usaha Yang Bisa Diterapkan Di Waktu Sekolah
Usaha di waktu sekolah – Di Indonesia umumnya siswa sekolah lebih fokus mempelajari pelajaran yang bersifat umum bersifat teoristis seperti matematika, pelajaran bahasa, atau sains. Lalu, bagaimana dengan urusan bisnis atau usaha?

Sekolah umum seperti SMA saja contohnya, jarang ada yang secara intens mendalami ilmu bisnis, entah karna tidak ada dalam silabus atau kurikulumnya kaku. Siswa hanya ‘terilhami’ ilmu kewirausahaan yang nyata berdasarkan dari pengalaman bisnis sendiri atau melihat profesi ortu yang sebagai pengusaha.

Padahal penting sekali ditanamkan kemandirian untuk menghasilkan uang sejak masih dini, sebab bersamaan dengan tumbuhnya jiwa muda juga tidak selalu meminta dengan orang tua. Dengan catatan tidak mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikis.

Nah, postingan Wak Jamal kali ini akan menjabarkan apa saja usaha yang cocok dijalankan sambil mengenyam bangku pendidikan alias sekolah, paling tidak sebagai uang jajan tambahan. Yang sebagian besar Wak tulis berdasarkan pengalaman saya selama SD sampai SMA. :D

Apa aja bisnis usaha yang bisa diterapkan di waktu sekolah tersebut? Oke cekidot...

1.    Jual buku dan peralatan tulis

Jual buku dan peralatan tulis
Buku dan alat tulis
Yang namanya sekolah pasti dekat dengan peralatan tulis menulis, berhubung dulu toko yang menjual buku tulis lumayan jauh dari sekolah, jadilah saya manfaatkan sebagai peluang besar untuk berjualan buku tulis. Saya (yang pada saat itu masih kelas 4 SD) menjajakan buku atau pena kepada teman kelas yang membutuhkan. Dari inilah mungkin jiwa pedagang Wak Jamal mulai tumbuh.

Yah, yang namanya masih kecil ingusan, saya tidak pernah serius dalam hal apapun termasuk jualan buku. Iseng iseng belajar jualan, eh malah rugi dimana-mana. Teman kecil saya banyak yang main ambil aja baik pena atau pensil dalam tas tanpa sepengetahuan saya, begitupun juga sempat diakal-akali oleh abang kelas, akhir seri rugi deh jadinya.

Namun itu hanya berlaku tiga hari pertama berjualan saja, berikutnya saya berhasil, iya berhasil membuat anak orang bonyok karna masih berani mencuri buku.

Hehe, tidak, tidak. Saya beneran sukses menjajakan buku, kalau dihitung udah berpak-pak buku dan lusinan pena yang dijual. Ini semua karna Wak tekun belajar promosi. Dan jualan buku tulis saya berkembang positif, dari awalnya selalu membawa ‘dagangan’ ke sekolah akhirnya nitip di warung sekolah. Terlintas di pikiran “ini lebih efektif dan efisien”.

Saya masih ingat seruan promosi yang saya buat; “woiii bro!, kalau lu pada mau beli buku, pena, pensil dan penghapus tuh di warung mak utih sudah ada loh”. Padahal saya sendiri yang jual, hehe.
Ini pengalaman pertama kali Wak Jamal menempuh usaha. Disini saya mulai mengerti etika dan tata cara dalam bertransaksi.

2.    Jual keripik dan makanan ringan

Jual keripik dan makanan ringan
Contoh jajanan seperti kripik pedas
Merasa udah punya bakat dagang dari kesuksesan menjual peralatan tulis-menulis pada tahun sebelumnya (menurut saya udah sukses besar). Saya mencoba beralih ke urusan perut, yaitu cemilan "Keripik Bocah".

Mengapa saya bilang cemilan bocah, karna satu kemasan cemilan itu isinya pas untuk anak-anak dan harga terjangkau yakni lima ratus perak.

Cemilan yang saya jual adalah keripik dari singkong. Tentunya keripik ini bukan buatan saya, melainkan kreasi tangan dari ibu yang jago masak. Ibu saya menyuruh menjajakannya ke sekolah sebagai tambahan uang jajan. Nah loh. Jual jajan uangnya untuk beli jajan.

Sediki deskripsi: Keripik bocah terbuat dari singkong renyah diiris tipis dan dibalur bumbu tradisional pedas gurih yang kualitas rasanya asli nusantara berbaur cita rasa kaya rempah yang crunchy. Tersedia 3 varian rasa: asin original, cabai pedas, dan cabe rawit. Hmm ngiler sob? Hahaa.
Tugas saya pada saat itu membantu mengemas keripik kedalam plastik ukuran ¼ kilo gula pasir dan merekatkan kemasan pakai api lilin. Satu bungkusnya cukup untuk ukuran makanan ringan, yaah kalau mau kenyang mah yaa minimal makan 5 bungkus lah.

Last step, keripik bocah siap dijajakan. Hmmm, teringat dimana saya membawa 30 bungkus kripik dalam tas plastik besar ke sekolah. Dalam hitungan 1 jam istirahat keluar main, langsung ludes. Keripik singkong buatan mamah saya diserbu dari berbagai penjuru kelas.

Saya survei kecil-kecilan, “Mengapa kalian menyukai keripik bocah?”
Hasil jawaban rata-rata, “keripik singkongnya enak dan gurih bos, rasanya bikin nagih”. Hmmm... oke, besok saya akan bawa lebih banyak. :)

Bisa dikatakan bisnis cemilan ini lebih sukses dari bisnis pertama menjual peralatan menulis. Kurang lebih bertahan 2 tahun sampai lulus SD Wak Jamal jualan keripik ini, meski tidak rutin setiap hari jualan.

Selanjutnya, lagi-lagi saya menerapkan sistem titip untung, sama seperti buku (yang saya jual belikan sebelumnya di kelas 3) keripik singkong saya distribusi ke warung dan kantin-kantin terdekat dan hasilnya lumayan menambah celengan buat beli sepeda BMX.

Tidak sampai batas itu saja, saya juga menambah varian makanan ringan yakni keripik pisang, rempeyek dan keripik bayam. Biar banyak pilihan dan pastinya juga untuk menambah untung.
Sedikit perhitungan, saya menitip keripik di warung dengan rasio untung 80:20. misal laku 20 bungkus jadi perhitungannya dengan catatan harga per bungkus sudah seribu rupiah:
20 X Rp.1000 = 20000, berdasar kesepakatan 80:20 jadi Rp.16000 buat saya Rp.4000 buat yang punya warung.

Saya akan menjelaskan secara spesifik mengenai manajemen bisnis makanan di lain postingan. Stay tune aja di blog Wak Jamal sob.

3.    Jualan pulsa dan voucher internet

Jualan pulsa dan voucher internet

Tamat SD lanjut masuk bangku MTs. Saya berevolusi dari bocah menjadi bujang tanggung. Teringat, dimana saya pertama kali dibelikan handphone. Wah, kalau dikenang bahagianya luar biasa, saya dibelikan hp Nokia C1 oleh sang ayah harganya 700 ribu-an yang sebelumnya dijanjikan jika saya mendapat ranking satu.

Senang bukan kepalang sambil loncat-loncat kayak kangguru. Pamerin handphone baru sama sanak keluarga dan tetangga bahkan juga sopir angkot. Jangan bilang norak sob, namanya juga bocah labil dan Nokia Java masa Wak Jamal MTs dulu itu setara dengan Samsung S Series di zaman now. ;)

Saya main handphone sepanjang hari untuk main game sekali-kali nelpon mbak call center (pada saat itu gratis) kalau cowok yang ngangkat langsung diputusin teleponnya. Aduh keliatan ngenes yaa. Wkwkw.

Sebagai orang yang cepat bosan, saya jadi jemu main game di hp tiap hari. Sempat berpikir bagaimana cara dapat duit dari handphone dan ketemulah jalan keluarnya, yaa saya jualan pulsa bermodalkan hp C1 di genggaman.

Belajar dari paman Wak Jamal yang merupakan agen pulsa, saya mendapat banyak ilmu jualan pulsa. Saya akhirnya jadi tau cara minta saldo dengan agen besarnya serta step-step transaksi ke pembeli. Bermodal saldo 300.000 saya mencoba berjualan pulsa dengan menjangkau teman-teman MTs.

Masa MTs dulu boleh dikatakan masa gila gadget (walaupun sekarang juga masih sih). Apalagi teman-teman saya sudah mengenal yang namanya Facebook wah nambah jadi nih, anak-anak rela merogoh kocek beli pulsa atau paket internet.
Nah kebetulan sekali, kondisi ini saya manfaatkan sebagai lahan jualan kuota.

Saya rajin promosi salah satunya membuat brosur ditempelkan di mading sekolah, berbekal strategi marketing dimiliki sedikit embel-embel bonus. Seperti contoh, jika transaksi 5 kali dengan Wak atau menjadi pelanggan setia dapat undian bonus pulsa 5000.
Bisnis pulsa saya kembangkan ditambah juga menjual voucher internet yang modalnya didapat dari perputaran untung jualan pulsa pertama. Alhasil dagangan pulsa Wak Jamal laris manis.

Om saya yang senior pun bangga dengan prestasi saya sebagai agen pulsa junior, tanpa merasa tersaingi om saya malah mensupport saya dan memberi lebih banyak modal. “Hmmm... you’re a good person, uncle!”

Wak Jamal Semakin dikenal sebagai agen pulsa, dari MTs bahkan sampai saat ini saya masih menekuni jualan pulsa sebagai usaha sampingan.

4.    Jasa penulisan makalah, essay atau remedial teman

Jasa penulisan makalah, essay atau remedial teman
Penulisan makalah atau tugas lainnya
Nah, mungkin hal ini merupakan sesuatu yang ‘out of the box’ yang saya kerjakan. Bayangkan saja, tugas yang diberi guru pun bisa menjadi lahan bisnis. Woww.

Seperti biasanya, guru selalu memberi tugas kepada muridnya seperti pekerjaan rumah, tugas klipping, makalah dan lain-lain. Tentunya tidak semua dari kami menerima, sebagian ada yang terusik dengan berbagai tugas ini. Alasannya gak sempat lah, gak bisa ngerjainlah pusing-lah (dibaca: malas). Teman saya yang pemalas ini saya manfaatkan sebaik-baiknya. Dengan sugesti positif mengarah ke promosi.

“Oi bro, makalah bahasa kamu gimana? Udah dikejakan belum?”
“Belum nih bro, malas mau bikin”
“Wah kok ditunda-tunda segera bikin, kamis kumpul nah”
“Hehe, iya bro” *cengengesan*
“Sini, biar aku bantu bikinin makalah kamu, asal.... dua puluh (ribu) yaa..?”
“Masalah dana gampanglaah, pokoknya buat yang bagus ya”
“Sip, okelah bro. bentar juga beres”

Biasanya teman Wak yang biasa mengupah membuat tugas ini anak tajir. Namun mereka kurang paham mengolah data di komputer, ngetik pun gagu. Nah, berhubung saya sedikit bisa jalanin MS Word dan tahu internet, Wak siap berkreasi.

Dengan lima ribu duit, sebagai modal operasional baik biaya warnet sejam dan upah print, jadi deh makalah pesanan. Kalau segi tenaga gak perlu capek, karna cuma modal ngopas doang, plus sedikit merapikan tampilannya. Jadilah sebuah makalah.

Ehh... by the way, tindakan copasnya jangan ditiru ya sob. Itu kerjaan saya waktu bocah dulu (sampai sekarang juga sih... hehee).

Kadang juga ada anak yang minta ngerjain tugas lain seperti cerpen, puisi dan lainnya. Berikut tarifnya juga akan menyesuaikan tingkat kesusahan. Padahal sekali lagi, kebanyakan saya ambil dari internet dan cetak di kertas. Simple kan?

Disinilah awal mula era pemanfaatan internet dimulai. Keberuntungan bagi saya yang senang browsing, jadi tahu bagaimana langkah menulis serta menyusun sebuah tulisan yang berkualitas. Dengan terus berlatih menulis, kemampuan pun menjadi terasah. Awalnya biasa copy paste akhirnya bisa menulis beneran walaupun belum mahir.
Sampai ketahuan guru kalau teman saya copas, lantas saya juga kena marah. Saya jera dan jasa bikin tugas saya tutup sementara.

Namun sesampai SMA bisnis ini kembali ke permukaan. Yachh sobat tau sendirilah masa SMA itu masanya makalah berjamuran, otomatis tingkat permintaan pembuatannya juga tinggi. Teman sma jadi banyak yang minta bantu dengan upah seikhlasnya (minimal 50 ribu). Wkwkwk,,,.

Saya iseng buka web kecil-kecilan khusus jasa pembuatan makalah, cerpen, dan karya tulis lainnya. Alhasil saya pun kebanjiran order dari orang-orang yang kali ini jangkauannya seantero maya. Meski mudah kedengarannya bagi sobat, kenyataan susah juga, saya perlu optimasi dan promosi sana sini.

Kalau minat bisa kunjungi situs tersebut atau hubungin saya langsung. Hmm... sekali kali Wak Jamal promosi lah. Hhehe,,.

5.    Membangun Situs atau Menulis Blog

Membangun Situs atau Menulis Blog
Blogging
Jreng... Inilah klimaks dari postingan ini dan jawaban mengapa artikel yang saya tulis bisa sobat baca. Iya benar! Blogging!

Kegiatan positif ini bisa dikerjakan waktu kapan pun. Ada dua poin utama mengapa menjadi blogger itu mengasyikan. Pertama, karna dapat memberi informasi dan pengalaman kepada orang lain, dan yang kedua mendapatkan penghasilan setidaknya membuat dompet tebal.

Berhubung blog Wak Jamal yang ini sebagai tempat share pengetahuan seputar bloging dan seo paslah jika saya jabarkan perihal bloging merupakan kegiatan mengasyikan apalagi di waktu luang.

Wak Jamal pertama kali mulai ngeblog dari kelas 1 SMA, di sela kesibukan sekolah saya mengurus blog. Pulang sekolah jam dua siang cari bahan postingan dan bikin coretan di word, malam harinya update postingan lalu besok subuh ngecek statistik begitulah tiap harinya sampai sekarang.

Saya menjadi maniak akan kegiatan satu ini. Banyak hal seru ketika masa ngeblog SMA, seperti gak mandi demi optimasi sampai tubuh kena gatal-gatal, memilih menunda makan agar bisa bertahan di mesin pencarian, atau masuk puskesmas demam diputusin neng adsense dan hal gila yang lain.
Terlalu panjang jika saya ceritakan disini, nanti ada postingan sendiri mengenai kegilaan ngeblog yang pernah Wak Jamal lakuin.

Sekedar pengulangan, ada dua poin utama mengapa menjadi blogger itu mengasyikan. Pertama, karna dapat memberi informasi dan pengalaman kepada orang lain, dan yang kedua mendapatkan penghasilan setidaknya membuat dompet tebal.
Setidaknya, Wak Jamal telah merasakan kedua poin diatas, namun untuk dompet tebal, masih belum deh kayaknya. :D

Demikian postingan Wak Jamal kali ini barangkali jika sobat yang membaca masih berstatus pelajar bisa mengambil inti pelajaran dari bisnis usaha yang bisa diterapkan pada waktu sekolah versi Wak Jamal ini. Saya harap generasi sekarang dan akan datang lebih banyak yang memahami prosedur bisnis sebagai prospek masa depan.

Okey Sob! See you in next session....
Salam WJ!

Pentingnya Sikap Kejujuran Berwirausaha Dalam Bisnis

Pentingnya Kejujuran Bisnis Dalam Berwirausaha


Kejujuran Berwirausaha Dalam Bisnis – Seorang yang telah lama menekuni dunia wirausaha pasti telah mengalami proses panjang meliputi percobaan dan pembelajaran mental yang matang. Tidak dapat dipungkiri suatu nilai dalam dunia bisnis tak pernah putus sampai teraihnya kesuksesan adalah kejujuran. Kejujuran berwirausaha adalah satu etika bisnis yang merangkap juga sebagai identitas intrepreneur.

Kejujuran dalam berwirausaha merupakan the mainly pillar dalam bisnis.  Bagaimana tidak, menjadi seorang pengusaha harus memahami peran kejujuran di segala aspek kehidupan terkhusus kehidupan bisnis.

Pengalaman berwirausaha memiliki pengertian kompleks, ada ratusan bahkan ribuan langkah. Namun, sebagian besar memiliki satu pokok pembahasan yaitu the honesty (kejujuran).

      Berikut pembahasan sekilas mengenai kejujuran:
  1. Kejujuran merupakan salah satu tindakan yang apabila dilanggar akan menimbulkan perasaan janggal dan bersalah dalam hati.
  2. Kejujuran adalah segala hal menyangkut kebenaran di segala aspek.
  3. Kejujuran merupakan suatu sifat yang dapat di teladani atau menerladani sehingga bersifat universal.
Kejujuran dalam berwirausaha lebih terfokus pada tindakan transaksi dan mengambil keuntungan.

Jangan salah, mendapatkan keuntungan disini dimaksudkan keuntungan dari kedua belah pihak yakni konsumen dan pengusaha itu sendiri. Kejujuran seringkali dianggap sebagai tindakan yang kaku dan hanya pada terpaku pada satu pokok yaitu berkata yang sebenarnya atau tidak berdusta. Padahal kejujuran itu sendiri merupakan etika kehidupan yang luwes (fleksibel) dan dengan cakupan yang sangat-sangat luas.

Mengapa bisa dikatakan kejujuran itu sangat luas artiannya?

Kejujuran diartikan sangat kompleks namun masih bisa dipahami satu satu. Penafsiran kejujuran bukan hanya terbatas dalam artian harfiah atau kamus KBBI. Kejujuran lebih lanjut diartikan sebagai poin kebijaksanaan, kesabaran, dan tanggung jawab. Dan masih banyak sub-aspek dari kejujuran ini. Inilah mengapa saya, Wak Jamal pada postingan pertama mengenai bisnis akan membahas mengenai kejujuran.

Saya pernah mendengar quote paling tidak berbunyi seperti ini:
“Jujurlah pada dirimu sendiri baru kemudian kamu jujur kepada orang lain”.

Sangat benar demikian kejujuran tidak hanya jujur diterapkan kepada orang lain tapi juga diri sendiri. Bahkan, saya pernah mendengar dosen pelajaran Islamic Intrepereneurship di UIN Jambi yang pada saat itu ceramah di kelas kampus kami “Jika kalian telah terlanjur berlaku tidak adil dan tidak jujur kepada pelanggan, kalian perlu meminta maaf kepada dirimu dahulu yang telah berlaku tidak adil dan tidak jujur kepada diri sendiri”.

Lantas, bagaimana pemahaman lengkap dari kejujuran dalam berwirausaha? Berikut penjelasannya:

1. Tindakan jujur merupakan fondasi awal dari pengendalian diri

fondasi bisnis
Bisnis Memiliki Fondasi Yang Kuat

Dalam berbisnis, seseorang akan selalu dihadapkan dengan berbagai rintangan. Hal ini tidak dapat dielakkan karna memang ini merupakan hukum alam kewirausahaan. Rintangan atau ujian dalam berwirausaha, salah satu diantaranya adalah upaya mempertahankan kejujuran yang telah ada pada diri. Bagaimana kemampuan seseorang dapat menahan gelombang dan godaan besar dunia bisnis.

Kita harus terbiasa sejak dini untuk bersikap jujur, karna hal ini merupakan upaya pertama dari pengendalian diri (self control). Di dunia bisnis yang luas ini, orang dapat mengetahui ciri-ciri pedagang/penjual yang sukses. Dan salah satu ciri yang mencolok adalah nilai kejujurannya. Jika kita tetap berlaku jujur, maka kita telah mengalami kesuksesan di awal perintisan usaha. Kita tinggal mengembangkannya dan tetap konsisten. Karna, kejujuran disini poros dari kekuatan bisnis

Terlebih sebagai seseorang yang hendak menekuni dunia kewirausahaan diharuskan mempunyai kualitas dan kuantitas dari suatu produk/jasa yang dipasarkan. Namun berbagai kendala akan dihadapi seperti keterbatasan, kerugian, kekurang-pahaman atau perasaan mau menyerah. Hal ini lumrah terjadi, sebab bisnis yang ditekuni masih bersifat baru dan belum memperoleh kedudukan yang stabil. Ibarat bayi baru lahir yang semangat bermain dengan hal baru, anda akan menjadi termotivasi untuk terus memperbaiki jalan bisnis anda.

Karna apa Wak, kita bisa termotivasi untuk selalu maju?

Karena ada the squad fondation, fondasi awal di dalam jiwa anda. Fondasi yang dibentuk dari konsistensi dan kejujuran terhadap diri sendiri. Orang sukses tidak akan berbuat sembarangan, sebab mereka mempunyai fondasi bisnis. Mereka paham segala tindakan buruk mempunyai resiko yang besar. Jadi, begitu bermanfaatnya fondasi ini yang sebelumnya didapat dari sifat jujur.

Pada umumnya pengusaha sukses akan selalu kreatif menciptakan keunggulan tersendiri dari suatu produk serta terus berinovasi. Kreatifitas dan inovatif merupakan pengembangan karakter dari sikap jujur.

Sebagai contoh: Suatu produsen gitar mendapatkan kekurangan produk yang dibuatnya. Kekurangan itu terdapat pada nada petikan yang kurang nge-bass, disebabkan bahan kayu yang digunakan bukan kayu kualitas atas. Sang produsen tidak mau menutupi kekurangan dari produk mereka. Sehingga produsen gitar tersebut memutar otak dan mengambil langkah tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk gitarnya.

Hal diatas merupakan contoh manfaat the squad fondation sebagai upaya peningkatan kualitas. Anda pun juga demikian, anda akan menjadi seseorang yang jujur dan dapat mengontrol diri.

2. Kejujuran merupakan langkah meningkatkan statistik bisnis

statistik bisnis
Statistik bisnia akan terus meningkat

Pembeli mana yang benci dengan penjual jujur?
Jawabanya pasti tidak ada.

Dalam ber-transaksi pasti terdapat suatu pengorbanan. Sebagai konsumen, pastinya untuk mendapatkan suatu produk anda perlu mengorbankan uang untuk membelinya, di lain pihak sang penjual juga harus mengorbankan pelayanan yang prima. Jadi pengorbanan disini dimaksudkan sebagai bentuk sukarela dua arah.

Tentunya konsumen akan merasa sama-sama bahagia dan ikhlas dalam tindakan transakasi. Hal ini terbangun karna kepercayaan satu sama lain. Walau tak pernah bertemu sebelumnya, sang pembeli dan penjual ketika membeli produk pasti melalui yang namanya akad (perjanjian).

Namun, apa jadinya jika ada pihak yang berdusta? Apakah berdampak jika tidak jujur dalam berbisnis? Sekali anda tidak jujur, maka pupus sudah bisnis yang di rancang selama ini. Dalam kasus produsen/penjual yang tidak jujur, citra usaha akan menjadi rusak dan pembeli sudah tidak respek lagi dengan pihak penjual. Ini jelas betapa berpengaruhnya kejujuran dalam upaya kelangsungan bisnis.

Kejujuran bukan hanya sebatas perucapan, namun juga mencakup aspek non-verbal. Kejujuran diartikan sebagai segala tindakan yang benar. Nahh, begitu luas cakupan sehingga sangat mempengaruhi statistik bisnis anda. Maka, jadikan kejujuran sebagai standar hidup anda. Karna jika tidak, anda tidak akan dapat bisa merasakan kebahagiaan. Begitupun dalam dunia kewirausahaan.

Jika anda menerapkan kejujuran dari awal sampai saat ini, saya jamin pasti timbul kepuasan diri bagi anda sebagai dalang bisnis. Apalagi jika sudah merasakan keuntungan materi yang besar. Wahhh, anda boleh berbangga hati. Sebab, bisnis merupakan aktivitas jangka panjang dan akan terus berkembang, kita perlu pelanggan yang mengenal kita sejak lama. Bagi anda yang hendak memulai usaha, dari sekarang anda sudah perlu pelanggan yang menyukai anda sejak awal.

Baca Juga: 7 Mentalitas + 3 Material Utama Seorang Bloger | Hal Pertama Kali Diperhatikan Ketika Membuat Blog

3.    Kejujuran sebagai strategi usaha yang positif

 
strategi kejujuran bisnis

Anda sering mendengar ucapan “Kalau berjalan, pakai mata dong”. Entah itu anda dengar di adegan sinetron atau barangkali dunia nyata. Saya sendiri pada saat itu bingung, garuk-garuk kepala, “Lah, bukannya berjalan pakai kaki ya?”. Dan akhirnya saya tahu mengapa begitu, mengapa ada ungkapan kalau berjalan memakai mata.

Dalam anatomi manusia, mata merupakan salah satu indra utama. Mata merupakan indra penglihatan luar biasa yang diciptakan Allah untuk melihat desain visual ciptaan-Nya. Jadi sebagai orang yang ingin melangkah tentunya kita menilik dan melihat pakai mata dulu untuk bisa melangkan kaki ke arah yang tepat. Nah, makanya dari sini ada anggapan berjalan memakai mata.

Demikian halnya di dunia usaha, kita perlu strategi yang mengatur tindakan-tindakan bisnis (bussines plan). Tidak seperti kejujuran yang mutlak bersifat positif, strategi lebih ke tengah tempatnya, bisa positif bisa negatif. Itu relatif tergantung pelaku usaha yang menentukan strateginya.

Seperti contoh, anda perlu meningkatkan laba bersih (keuntungan). Anda memilih antara strategi positif atau negatif. Anda bisa curang terhadap takaran produk yang dijual, dengan harapan dapat untung lebih. Namun perlu diingat, sikap jujur anda otomatis hilang di saat itu. Dan seperti yang saya jelaskan diatas, resiko ketidak-jujuran akan menanti pada perkembangan bisnis anda selanjutnya.

Sebaliknya, anda bisa mengambil langkah positif, dengan strategi menaikkan harga. Namun didasari peningkatan mutu produk dan mutu pelayanan. Atau anda meningkatkan keramahan supaya menarik pembeli, ini juga termasuk strategi. Banyak lagi yang bisa dijadikan strategi positif. Jadi, yang pasti anda harus menentukan manajemen usaha dengan wajaran dan tidak menyalahi kaidah kejujuran.

4.    Tampil apa adanya serta menyesuaikan diri dengan niche bisnis yang ditekuni

menyesuaikan diri sendiri

Ada sebagian orang berpikiran bahwa untuk sukses dalam berbisnis kita perlu menaikan citra diri di depan orang lain. Menurut Wak, hal ini tidak salah namun tidak pula sepenuhnya bisa diterapkan. Dalam beberapa kasus awal perintisan bisnis, justru sebaiknya harus memulai usaha dengan tampil ‘polos’ seperti apa kondisi kita pada saat tersebut. Menaikkan citra diri yang tidak dibarengi kemampuan dan nilai yang sebenarnya, sama saja dengan membohongi diri.

Mengapa demikian? Perlu diketahui segala tindakan mencari pencitraan pastinya akan berusaha menampakkan segala perilaku di luar kebiasaan pelaku bisnis, terlebih dia harus memaksakan diri dengan segala hal yang bukan bidangnya. Seperti contoh ketika bercakap dengan pembeli sang penjual melebihkan yang bukan merupakan keunggulan produknya atau membahas topik kehidupan berat seperti politik, ekonomi atau hukum dengan upaya untuk menarik pelanggan/client yang menyukai topik tersebut. Alih-alih sebagai bentuk pemasaran, tindakan tersebut malah menjadi beban bagi pelaku pemasar. Dengan anggapan dapat terlihat pintar dan jenius, ehh malah menjadi bingung sendiri.

Memang, dalam bisnis kita perlu memahami latar belakang atau profesi konsumen. Namun jika tidak dilandasi dengan ilmu yang memadai, malah upaya pencitraan menjadi terkesan caper (cari perhatian) dan tidak natural. Bayangkan saja ada penjual alat olahraga bernyanyi di depan pembeli untuk menarik perhatian, aneh kan? Kalau suara bagus yaa mungkin boleh saja, dan itupun kalau orang-orang suka. Namun perlu diingat satu hal, apa para pembeli akan menanyakan apakah anda penjual alat musik atau peralatan olahraga?

Namun pengecualian bagi pembisnis yang telah lama berkecimpung yang memang perlu mengutamakan profesionalitas dan tentu telah luas cakupannya. Yaa disini saya yakin, anda telah benar-benar matang ilmunya, sehingga memiliki pengetahuan lebih dan memahami berbagai tips kampanye yang handal. Disaat seperti ini anda memang perlu mengenakan jas yang rapi dan berbicara bahasa indonesia yang baku.

Tetap harus dipahami jika anda sebagai pelaksana bisnis, apakah usaha yang dirintis memang memerlukan perlu pencitaan? Anda bos perusahaan bisnis saham skala besar pastinya memang mengutamakan citra pelayanan. Namun, jika anda pedagang gorengan, pastinya yang lebih diutamakan adalah kelezatan gorengan tersebut bukan?

5.    Tanggung jawab dan disiplin sebagai bentuk kejujuran terhadap waktu

tanggung jawab dan disiplin
Disiplin dan tanggung jawab sebagai pendukung kesuksesan

Disiplin adalah pembiasaan diri terhadap aktivitas yang dijalani dan digambarkan dengan ketepatan waktu dan tepat langkah. Sedangkan tanggung jawab merupakan kebesaran hati seseorang untuk menjalankan aktivitas serta menetukan kebijakan yang tepat.

Dari kecil kita diajari orang tua untuk bangun pagi. Sampai masuk sekolah diwajibkan datang upacara tepat waktu. Dan sampai sekarang anda juga harus disiplin terhadap usaha yang dijalani. Kehidupan manusia tak pernah lepas dari tanggung jawab dan disiplin, inilah mengapa kita manusia merupakan makhluk sempurna yang berbeda dengan yang lain.

Bagi anda yang sudah menjalankan usaha tentu telah menanamkan tanggung jawab dan kedisiplinan dalam bisnis bukan? Dalam ensiklopedi kewirausaan, tak pernah tercatat perusahaan maju yang tidak menerapkan tanggung jawab. Dari usaha kecil, menengah sampai besar mempunyai proses yang sangat panjang akan kedisiplinan.

Mengapa demikian? Karna setiap usaha pastinya berjalan secara berangsur, mempunyai langkah (step by step). Sehingga untuk mencapai tiap langkahnya, kita harus memahami karakter bisnis yang dijalani. Dan, hal yang pasti untuk mengetahui tiap karakternya yakni mlalui pembiasaan.

Lalu apa hubungannya dengan kejujuran?

Seperti yang Wak jelaskan sebelumnya. Kejujuran itu mencakup segala hal, bahkan terhadap benda abstrak sekalipun. Kejujuran juga dalam hal menghargai waktu, tepat sasaran dan memahami berbagai situasi kondisi. Dan dalam kontekstual kedisiplinan dan tanggung jawab mewakilkan kejujuran di bidang ini. Dua hal ini merupakan bagian manajemen bisnis yang wajib diterapkan.

Contoh nyata, masyarakat jepang telah terbentuk karakter sukses sejak dini dikarnakan adanya budaya bangun pagi dan menyiram tanaman di waktu subuh. Mereka maju karna kedisiplinan, dan kita bisa membiasakan rutinitas simpel ini sebagai langkah membentuk tanggung jawab dan disiplin.
Untuk urusan makan shusi anda bisa melengkapinya di belakangan hari.

Demikian postingan Wak Jamal mengenai Pentingnya Kejujuran Dalam Berwirausaha. Alangkah baiknya kita sebagai pelaku bisnis memahami begitu besarnya peran kejujuran dalam kehidupan usaha atau bisnis. Karna kejujuran adalah standar usaha sukses yang cakupannya luas mencakup berbagai bidang usaha atau bisnis.
Sekian, saya tutup dengan salam

Dari Wak Jamal
Salam Bisnis